Jumat, 22 Juli 2011

honda blade racing

Honda Blade, Buat Harian Sudah 170 CC

 
Memperbesar volume silinder cara mudah dongkrak tenaga mesin. Seperti dilakukan Bang Jay dari Eka Jaya Motor.  Dia melakukan bore up dan stroke up di Honda Blade milik Andre Gayung dari Cimone, Tangerang.

Karena motor hanya dipakai harian, tampilan mesin ogah ekstrem. Dari luar, maunya kelihatan standar abis.   Makanya, mekanik yang punya nama asli Zaenudin itu melakukan trik sendiri.

Seperti ketika stroke up, cukup menggunakan pen piston 3 mm. Otomatis kenaikan stroke total 6 mm. Agar tidak tambah paking blok yang tebal, harus diimbangi penggunaan setang piston pendek.

Cara paling gampang, menggunakan conecting rod milik Honda Grand atau Supra X. Dengan begitu, posisi piston ketika top tetap rata dengan blok walau sudah naik stroke.

Langkah piston standar 55,6 mm di- tambah kenaikan stroke 6 mm. “Total kini langkah piston jadi 62,6 mm,” jelas mekanik dari Poris Paradise, Tangerang ini.

Upaya bore up juga sudah dilakukan. Pakai piston Honda Sonic oversize 100, diameter 59 mm. Alasan penggunaan piston Sonic berdasarkan beberapa pertimbangan.

Pertama, ukurannya yang lebih pendek. Tinggi piston Sonic dan Blade hampir tidak jauh berbeda. Sama dengan piston motor modern. Supaya ringan dan rendah gesekan. Tenaga mesin jadi tidak banyak terbuang percuma.

Selain itu, penggunaan piston Sonic juga tidak banyak yang diubah. “Apalagi lubang pen piston sudah sama-sama 13 mm. Jadinya tidak perlu main bushing,” jelas mekanik asli Medan itu. 


Akibat stroke jadi 62,5 mm dan diameter pison jadi 59 mm, maka dapat dihitung kapasitas volume silinder. Kini lumayan, sudah mencapai 170,8 cc. Oke juga dipakai harian.

Untuk mengerjakannya, mekanik yang dulu dapat gelar kontrak paling mahal di road race itu, dalam mengerjakan tidak perlu lama. Selain sudah bidangnya, kini bengkelnya juga sudah dilengkapi dengan peralatan bubut. Termasuk mesin korter dan ganti boring. Juga ada mesin freis dan copy kem.

Selain meningkatkan volume silinder.  Cara lain untuk dongkrak tenaga dibarengi dengan menggunakan klep gede. Aplikasi punya Sonic juga. “Klep isap 28 mm dan buang 24 mm,” jelas mekanik yang juga pandai pasang klep besar ini.

Transmisi atau pemindah daya juga diperbaiki. Kopling standar yang asalnya menggunakan model diafragma diganti dengan milik Honda Karisma.

Satu set rumah kopling dan mengkuk serta kampasnya. “Kecuali gir sekunder, tetap menggunakan asli Blade,” jelas mekanik yang tetap tambun walau sibuk banyak orderan itu.

Guna menyesuaikan power yang sudah besar tadi, reduksi gir juga dibenahi. “Sproket depan menggunakan 14 mata dan belakang 35 mata,” jelas Pian, tangan kanan Bang Jay.   (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI

Karburator: Mikuni TM24
Pilot-jet : 30
Main-jet : 130
Intake manifold : Varro
Eka Jaya Motor : (021) 55703814

Motor tvs modifikasi racing

TVS Tormax 150, Racing Style Hemat dan Cepat!


Dari lahir bebek TVS Tormax 150 sudah dibekali tampang yang lumayan sporty. Alhasil jadi lebih mudah dimodifikasi, hal ini dibuktikan oleh PT TVS Motor Company Indonesia (TVS-MCI). ATPM TVS ini memajang versi modifikasi TVS Tormax 150 di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Salah satu yang paling gahar adalah yang berwarna hijau. Untuk proyek yang satu ini, TVS-MCI menggandeng rumah modifikasi Berkat Motor (BM) sebagai eksekutor.

"Bentuknya udah sporty, jadi untuk ngejar konsep racing style cukup main kaki-kaki," buka Rudy Gunawan dari BM. Pria yang bengkelnya mangkal di kawasan Kreo, Ciledug, Tangerang ini pun langsung menerapkan jurus kekar untuk pelek dan roda.

Pelek pakai variasi Tiger berlabel Axio palang 3, ukurannya 2,5 inci di depan dan 3,5 inci untuk belakang. Bannya juga lebar, depan pakai 110/70-17 sedang yang belakang 110/70-17. Meski lebar, Rudy mengaku tidak ada ubahan pada swing arm dan sokbraker depan.


"Muat tuh dimasukin pelek dan ban besar. Swing arm masih standar cuma dikondom ulang biar kekar. Yang depan juga segitiganya enggak perlu dilebarin," jelas pria berkulit putih ini.

Kelar pasang ban lebar, disk brake depan di buat ganda. "Biar makin kental nuansa sporty-nya," cetus Rudy yang hanya mengubah bodi bagian buntut dengan fiber custom.

"Undertail-nya custom pakai fiber. Biar bisa lebih runcing tanki harus dipapas sedikit bagian bawahnya. Terus jok juga dibuat single seater dengan cover yang bisa dibuka-pasang sehingga saat hendak berboncengan tinggal lepas saja," jelasnya panjang lebar.

Finishing tentunya soal kelir, Rudy memilih warna putih-hijau dari cat Spies Hecker. Biar makin sporty, grafisnya dipadu dengan water printing motif karbon di beberapa bagian seperti cover setang dan kisi-kisi udara pada bodi depan.


Soal biaya yang harus dikeluarkan, ternyata enggak banyak loh. "Kita batasi enggak sampai Rp 10 juta, tujuannya memang untuk membuktikan modifikasi Tormax tidak butuh biaya besar," jelas Nurlida Fatmika Sari, Corporate Communication, PT TVSMCI.

"Waktu pengerjaanya juga cepat hanya diberi waktu dua minggu. Bisa cepat karena modifikasinya juga tergolong ringan," bisik Rudy. Wah, sudah hemat, cepat, hasilnya maksimal. Mantab! (motorplus-online.com)

Data Modifikasi:
Kondom swing arm : Custom
Pelek dpn/blkg : Axio palang 3
Ban dpn/blkg : Corsa 110/70-17/110/70-17
Spatbor depan : Aftermarket (ZX-6)
Cakram depan : Aftermarket
Cakram belakang : Honda Tiger Revo
Knalpot : Stainless by BM
Single seater : Custom (fiber)
Berkat Motor : 021-93517093

Minggu, 17 Juli 2011

up perpoma suzuki smash

Upgrade Performa Suzuki Smash, Makin Gesit Dengan Rp 880 Ribu

OTOMOTIFNET - Beberapa tahun ke belakang, Suzuki Smash merupakan salah satu motor yang disegani di road-race Indonesia. Bahkan pada 2008 mengantarkan Owie Nurhuda, pembalap tim Suzuki Chia Felix, menjadi juara umum di Asian GP kelas underbone 115 cc.

Catatan itu membuktikan basis Smash bisa dibuat kencang. Nah, bagaimana jika untuk harian? Tentu bisa juga, namun tentu saja speknya tak perlu seheboh besutan road-race. Yang penting akselerasi lebih cepat dari standar, dengan menaikkan torsi sejak putaran bawah.

“Cukup bore-up sedikit, dan maksimalkan komponen standarnya sudah cukup kok,” buka Nasrudin Kamil, pemilik bengkel Ondols Selatan Motor (OSM). Salah satu mekanik yang spesialis Smash, karena juga anggota Club Smash Jakarta (CSJ).

Piston Thunder 125, bibirnya dibubut 1,5 mm dengan lebar 6 mm dan sudutnya 10 derajat

Pengapian dibuat lebih maju dengan menggeser pick-up di magnet

Karburator direamer jadi 22mm

Kepala silinder hanya diporting 1mm
Meminjam salah satu contoh garapan, milik Supriyadi yang setiap hari mesti menempuh kemacetan dari Depok ke Jakarta. “Akselerasinya lebih enak, cocok saat ketemu macet yang mesti bermanuver di antara mobil, tetap irit pula,” ujar pehobi turing ini.

Dari hasil pengukuran pakai dynometer merek Dyno Jet tipe 250i milik Sportisi Motorsport, yang menonjol torsinya, tercatat 9,28 Nm pada 5.800 rpm. Jauh beda dibanding standarnya yang didapat pada 8.000 rpm.

Pantas, betot gas sedikit saja langsung melejit. Benar-benar Si gesit irit!. Apa saja yang dilakukan mekanik yang biasa disapa Chumil ini?
Blok dan Kepala Silinder
Blok dibore-up pakai piston Suzuki Thunder 125 oversize 0. Diameternya 57 mm, sehingga kini jadi 124,46 cc. Caranya blok standar cukup dikorter menyesuaikan piston, “Ketebalannya masih mumpuni kok, buktinya dipakai turing ke manapun tak ada masalah,” papar mekanik 25 tahun ini.

Piston yang tertanam mesti mengalami ubahan. Bibir piston dibubut 1,5 mm dengan lebar 6 mm dan sudutnya 10º, tujuannya agar tak membentur head dan mengarahkan bahan bakar ke tengah. Lalu coakan klep diperdalam 1 mm agar aman dari klep.

Kepala silinder hanya diporting pada saluran masuk dan buang. Pembesaran mencapai 1 mm. Intake manifold juga diperbesar, diameternya jadi 21 mm.

Noken As
Bagian pantat dipapas 1 mm. Sayang saat ditanya durasinya, mekanik berbodi irit ini mengaku belum mengukurnya. Padahal dari durasi kem, karakter tenaga bisa dibaca.

Karburator

Dirombak agar kebutuhan campuran bahan bakar dan udara yang disuplai bisa lebih banyak. Caranya dengan mereamer venturi jadi 22 mm. Sedang kombinasi pilot jet dan main jet ketemu 17,5 dan 97,5. 

Pengapian

Salah satu kuncian tercipta torsi besar di putaran bawah, dan putaran mesin jadi lebih tinggi ada di pengapian. Caranya? Pertama memajukan waktu pengapian 3º, dari 12º jadi 15º sebelum TMA, dengan menggeser pick up yang ada di magnet.

Lalu biar putaran mesin lebih tinggi limiter CDI dibuka. “Cukup mem by-pass dua terminal yang ada di dalam CDI,” terang Chumil sambil menunjukkan salah satu kuncian tersebut.

Knalpot
Standarnya dibobok, agar aliran gas buang lebih lancar. Tak lupa agar suara lebih empuk mesti dikasih glasswool. “Standar tanpa dibobok sebenarnya bisa, namun kurang maksimal, tenaganya jadi sedikit tertahan,” tutup pria yang baru dikaruniai anak pertama ini.
Part dan jasa


Piston kit, korter + coak
240.000

Reamer karburator
75.000

Ubah pick up magnet
60.000

Top set
45.000

Pilot jet & Main jet
45.000

Busi Autolite
15.000

Bobok knalpot
150.000

Jasa
250.000

Total
880.000

Data performa



standar
Upgrade
Kenaikan
Tenaga
8,3 dk / 8.000 rpm
8,91 dk / 7.700 rpm
0,61 dk
Torsi
8,23 nm / 8.000 rpm
9,28 nm / 5.800 rpm
1.05 nm
OSM
08888150672 / 08121-9492284


Penulis/Foto: Aant / Aant